Archive for April, 2007

MENABUNG UNTUK BELI RUMAH

Oleh: Ahmad Gozali
(www.perencanakeuan gan.com)

Dikutip dari Harian Republika, Maret 2007

Assalamualaikum wr wb

Pak Gozali,
Perkenalkan nama saya Dayan. Saya baru beberapa bulan ini menikah. Saya seorang karyawan dengan penghasilan Rp 7 juta per bulan. Istri saya saat ini tidak bekerja. Sebagai orang yang baru berumah tangga, tentunya saya punya banyak kebutuhan dan keinginan, termasuk kebutuhan memiliki tempat tinggal. Dengan penghasilan saya saat ini, dapatkah saya memiliki rumah dan kapan saya bisa mulai mengambil kredit pemilikan rumah? Sarana seperti apa cocok buat saya? Terima kasih atas penjelasannya.

Dayan Aristo Mamole, Ternate

Jawaban:

Waalaikumssalam wr wb

Mas Dayan,
Senang berkenalan dengan Anda dan juga mendengar bahwa Anda sudah mulai merencanakan untuk memiliki tempat tinggal sendiri. Dari cerita Anda bahwa penghasilan Anda saat ini sekitar Rp 7 juta sebulan, maka yang bisa Anda lakukan adalah menyisihkan sekitar sekian persen dari penghasilan Anda setiap bulan. Entah itu Rp 1 juta per bulan, Rp 2 juta sebulan, atau berapapun nilainya terserah Anda. Tentu saja, semakin besar jumlah yang Anda sisihkan akan makin cepat uang Anda terkumpul. Apalagi kalau sekarang Anda sudah punya uang yang agak banyak.

Masalahnya sekarang, ke mana menabungkan uang Anda? Pertama-tama, alternatifnya tentu saja adalah menabung di bank. Hanya saja, tabungan di bank sekarang ini lebih banyak berfungsi bukan sebagai produk investasi, tapi sebagai sarana transaksi saja bagi uang Anda. Apalagi ditambah adanya fungsi debet dan ATM. Kedua fungsi itulah yang membuat bank lalu membebankan biaya administrasi kepada uang yang ada di tabungan nasabahnya. Itulah sebabnya, pada beberapa tahun terakhir ini, banyak bank mulai mengeluarkan produk tabungan berjangka yang memang dikhususkan bagi mereka yang betul-betul ingin menabung untuk tujuan investasi. Pada tabungan berjangka, uang yang Anda tabungkan dikunci dan tidak boleh diambil. Itulah sebabnya, produk tabungan ini umumnya tidak dikenakan biaya administrasi. Lagi pula, suku bunga yang Anda dapatkan biasanya lebih tinggi daripada kalau Anda menabung di tabungan biasa. Pada tabungan ini, jumlah yang harus ditabungkan minimalnya cukup terjangkau kok, Rp 100-200 ribu per bulan umumnya juga sudah bisa. Murah kan? Kemudian untuk alternatif kedua, bisa juga Anda tabungkan dalam bentuk deposito. Pada deposito, suku bunga yang Anda dapatkan biasanya lebih besar daripada tabungan biasa, bahkan terkadang lebih besar daripada tabungan berjangka. Cuma saja, kalau Anda tidak mau dikenakan pajak bunga yang tinggi, Anda harus masuk dengan jumlah minimal sekitar Rp 5 atau Rp 10 juta. Selain itu, deposito tidak memungkinkan Anda untuk masuk dengan jumlah rutin sekian rupiah per bulan, melainkan hanya satu kali. Paling-paling yang bisa Anda lakukan adalah punya beberapa deposito kalau Anda ingin memasukkan uang lagi.

Alternatif ketiga adalah reksa dana. Tentu saja, ada beberapa alternatif produk reksa dana yang bisa Anda masuki, mulai dari reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, bahkan reksa dana saham yang umumnya berpotensi untuk bisa memberikan hasil yang sangat tinggi. Wah, jangankan reksa sana saham, reksa dana pendapatan tetap pun berpotensi untuk memberikan hasil yang lebih besar ketimbang deposito. Cuma saja pada reksa dana, uang Anda juga punya kemungkinan untuk turun nilainya.

Saran saya sih, kalau nanti reksa dana Anda turun nilainya, cobalah lihat secara jangka panjang, bahwa yang namanya ekonomi pastilah mengalami apa yang disebut dengan masa turun-naik. Beberapa reksa dana saham misalnya, walaupun nilainya sempat menurun, tapi banyak di antaranya yang nilainya naik lagi. Kalau Anda bisa memanfaatkan reksa dana ini dengan baik sebagai alternatif investasi Anda, maka bukan tidak mungkin uang yang Anda kumpulkan sedikit demi sedikit untuk uang muka pembelian rumah bisa terkumpul dengan lebih cepat. Demikian, mudah-mudahan keinginan Anda untuk memiliki rumah segera tercapai.

Salam,
Ahmad Gozali
Perencana Keuangan

Comments (1)